Setiap orang pernah mengalami
peristiwa buruk dan membekas bahkan meninggalkan trauma mental.
Peristiwa tersebut membuat seseorang mengalami rasa takut berlebihan,
bahkan mengusik pikiran dan perasaan. Padahal peristiwa itu sudah lama
terjadi. Trauma mental ini juga bisa diderita akibat kecelakaan lalu
lintas.
Seperti dialami oleh Hadi Kusuma yang bermukim di
wilayah Bogor. Trauma mental yang dialaminya akibat kecelakaannya di tol
Cipularang. “Kala itu saya sedang menuju Bandung lewat tol Cipularang
pada pukul 23.00 WIB. Karena sedang ada perbaikan jalan, saya pun
mengurangi kecepatan. Tapi tiba-tiba mobil saya ditabrak dari belakang
oleh mobil lain dengan keras,” cerita Hadi.
Ia pun mengalami luka
di kepala akibat terbentur setir. Saat itu ia tetap sadar tetapi
kepalanya terasa pusing dan perutnya mual.
“Setelah kejadian
itu saya mengalami trauma dan rasa takut berlebihan kalau mengendarai
mobil di jalan tol. Apalagi kalau melihat sinar lampu mobil dari
belakang melalui spion,” aku Hadi.
Umumnya, orang yang
mengalami kecelakaan merasakan beberapa hal seperti syok atau
terguncang. Dan tidak percaya kecelakaan tersebut terjadi pada dirinya.
Perasaan seperti marah, tegang, cemas, khawatir, ketakutan, gelisah,
atau merasa bersalah pun mudah muncul. Demikian seperti yang dijelaskan
A. Kasandra Putranto yang aktif di Himpunan Psikologi Indonesia.
Terkadang
perasaan itu dirasakan menjadi sangat kuat yang menetap dari kehidupan
normal setelah kecelakaan. Jika trauma mental itu berlangsung sesaat
tentu belum menggangu, tetapi jika berkepanjangan dapat menggangu
aktivitas.
Buruknya lagi, penderita tidak ingin
lagi mengendarai mobil lantaran mengalami trauma. Sebaiknya segera
berkonsultasi ke psikolog, psikiater atau tenaga medis lain yang
membantu menangani gangguan kejiwaan.
Sebaiknya masalah ini
jangan dibiarkan terlalu lama atau menganggapnya sepele. Karena bila
dibiarkan, dapat menimbulkan gangguan jiwa atau rasa takut yang
berlebihan.
“Sebenarnya trauma akibat kecelakaan bisa diatasi, tetapi
ada beberapa tahapan yang perlu dilewati. Masing–masing trauma
kecelakaan yang dialami seseorang berbeda. Perlu dilihat kasusnya dan
kondisi si penderita dan baru bisa dirumuskan metode penyembuhannya,”
jelas Kasandra.
Langkah untuk menekan risiko terjadinya kecelakaan, Anda tetap harus mengedepankan safety driving.
Seperti, selalu memakai sabuk pengaman, hindari mengendarai mobil pada
saat lelah. Jangan pernah minum alkohol atau obat-obatan terlarang.
Hal yang dapat meringankan trauma akibat kecelakaan
1. Bicarakan kondisi anda dengan orang terdekat atau keluarga tentang kecelakaan yang di alami.
2. Tetap melakukan aktifitas seperti biasa dan sebaiknya berolahraga teratur sesuai dengan anjuran dokter. Atau ikuti kegiatan yang membuat perasaan anda merasa nyaman atau merasa lebih baik .
3. Tindaklanjuti dengan berkonsultasi dengan Psikolog , Psikiater dan Dokter .
4. Jadilah pengendara bersifat defensif . Namun bila anda trauma mengendarai mobil jangan dipaksakan .
Hal yang
No comments:
Post a Comment