Showroom Dealer Mobil Hyundai Jakarta Indonesia

SHOWROOM DEALER MOBIL HYUNDAI JAKARTA JUAL All Tipe : SantaFe, Grand Avega , Grand i10 , Tucson , Sonata , H-1 Royale,H-1, Starex Mover . Information dan Pemesanan Silahkan Hub : DANNY ( Call/Sms : 021 5133 1945 / 0812 8666 9663 / 0878 8337 8338 / 32A77D39) Melayani Penjualan,service dan suku cadang hyundai Wilayah JABODETABEK dan Luar Kota ( INDONESIA )

Friday, August 3, 2012

Trauma Mental Akibat Kecelakaan

Setiap orang pernah mengalami peristiwa buruk dan membekas bahkan meninggalkan trauma mental. Peristiwa tersebut membuat seseorang mengalami rasa takut berlebihan, bahkan mengusik pikiran dan perasaan. Padahal peristiwa itu sudah lama terjadi. Trauma mental ini juga bisa diderita akibat kecelakaan lalu lintas.
  
Seperti dialami oleh Hadi Kusuma yang bermukim di wilayah Bogor. Trauma mental yang dialaminya akibat kecelakaannya di tol Cipularang. “Kala itu saya sedang menuju Bandung lewat tol Cipularang pada pukul 23.00 WIB. Karena sedang ada perbaikan jalan, saya pun mengurangi kecepatan. Tapi tiba-tiba mobil saya ditabrak dari belakang oleh mobil lain dengan keras,” cerita Hadi.

Ia pun mengalami luka di kepala akibat terbentur setir. Saat itu ia tetap sadar tetapi kepalanya terasa pusing dan perutnya mual.
  
“Setelah kejadian itu saya mengalami trauma dan rasa takut berlebihan kalau mengendarai mobil di jalan tol. Apalagi kalau melihat sinar lampu mobil dari belakang melalui spion,” aku Hadi.
  
 Umumnya, orang yang mengalami kecelakaan merasakan beberapa hal seperti syok atau terguncang. Dan tidak percaya kecelakaan tersebut terjadi pada dirinya. Perasaan seperti marah, tegang, cemas, khawatir, ketakutan, gelisah, atau merasa bersalah pun mudah muncul. Demikian seperti yang dijelaskan A. Kasandra Putranto yang aktif di Himpunan Psikologi Indonesia.
   
Terkadang perasaan itu dirasakan menjadi sangat kuat yang menetap dari kehidupan normal setelah kecelakaan. Jika trauma mental itu berlangsung sesaat tentu belum menggangu, tetapi jika berkepanjangan dapat menggangu aktivitas.

Buruknya lagi, penderita tidak ingin lagi mengendarai mobil lantaran  mengalami trauma. Sebaiknya segera berkonsultasi ke psikolog, psikiater atau tenaga medis lain yang membantu menangani gangguan kejiwaan.

Sebaiknya masalah ini jangan dibiarkan terlalu lama atau menganggapnya sepele. Karena bila dibiarkan, dapat menimbulkan gangguan jiwa atau rasa takut yang berlebihan.
“Sebenarnya trauma akibat kecelakaan bisa diatasi, tetapi ada beberapa tahapan yang perlu dilewati. Masing–masing trauma kecelakaan yang dialami seseorang berbeda. Perlu dilihat kasusnya dan kondisi si penderita dan baru bisa dirumuskan metode penyembuhannya,” jelas Kasandra.
   
Langkah untuk menekan risiko terjadinya kecelakaan, Anda tetap harus mengedepankan safety driving. Seperti, selalu memakai sabuk pengaman, hindari mengendarai mobil pada saat lelah. Jangan pernah minum alkohol atau obat-obatan terlarang. 


Hal yang dapat meringankan trauma akibat kecelakaan

1. Bicarakan kondisi anda dengan orang terdekat atau keluarga tentang kecelakaan yang di  alami.
2. Tetap melakukan aktifitas seperti biasa dan sebaiknya berolahraga teratur sesuai dengan anjuran dokter. Atau ikuti kegiatan yang membuat perasaan anda merasa nyaman atau merasa lebih baik .
3. Tindaklanjuti dengan berkonsultasi dengan Psikolog , Psikiater dan Dokter .
4. Jadilah pengendara bersifat defensif . Namun bila anda trauma mengendarai mobil jangan dipaksakan .




Hal yang

No comments:

Post a Comment